|
|
|
|
|
Sisa makanan yang tertinggal disela-sela gigi atau kondisi lambung yang sedang tidak sehat akan membuat aroma mulut menjadi tidak sedap . untuk mengatasinya ambil 2 butir cengkih , taruh dalam gelas kosong dan campur dengan 2 sendok air panas . diamkan sejenak agar cengkih lunak dan sarinya larut, gunakan air ramuan itu untuk berkumur dan bau mulut akan sirna.
Di waktu senja , saat keluarga itu berkumpul , sang istri menceritakan kejadian tadi. Sang suami awalnya bingung dengan kejadian ini, lalu ia berkata pada istrinya,” Sampaikan kepada mereka, aku telah kembali, dan mereka semua boleh masuk untuk menikmati makan malam ini”. Wanita itu kemudian keluar dan mengundang mereka untuk masuk ke dalam.” Maaf, kami semua tidak bisa masuk bersama-sama .” kata pria itu hamper bersamaan. “lho, kenapa?” Tanya wanita itu karena merasa heran. Salah seorang pria berkata, “ Nama dia Kekayaan,” katanya sambil menunjuk seorang pria berjanggut di sebelahnya, “sedangkan yang ini bernama Kesusksesan, sambil memegang bahu pria berjanggut lainnya. Sedangkan aku sendiri bernama Kasih Sayang. Sekarang coba Tanya kepada suamimu, siapa diantara kami yang boleh masuk ke rumahmu.
Wanita itu kembali masuk kedalam, dan memberitahu pesan pria di luar. Suaminya pun merasa heran.”Ohho…. menyenangkan sekali. Baiklah, kalo begitu coba kamu ajak si Kekayaan masuk kedalam. Aku ingin rumh ini penuh dengan Kekayaan.” Istrinya tak setuju dengan pilihan itu. Ia bertanya, “sayangku, kenapa kita tak mengudang Kesuksesan saja? Sebab sepertinya kita perlu dia untuk membantu keberhasilan panen ladangn pertanian kita.” Ternyata, anak mereka mendengarkan percakapan itu. Ia pun ikut mengusulkan siapa yang akan masuk ke dalam rumah.” Bukankah llebih baik jika kita mengajak kasih sayang yang masuk ke dalam? Rumah kita akan nyaman dan penuh dengan kehangatan kasih sayang. “ Suami- istri itu stuju dengan pilihan buah hati mereka.” Baiklah, ajag masuk Kasih Sayang ini kedalam. Dan malam ini, Si Kasih Sayang menjadi teman santap malam ini “.
Wanita itu kembali keluar, dan bertanya kepada 3 pria itu. “ Siapa diantara Anda yang benama Kasih sayang? Ayo, silahkan masuk, Anda menjadi tamu kita malam ini. “Si Kasih-sayang bangkit, dan berjalan menuju beranda rumah. Ohho….. ternyata, kedua pria berjanggut lainnyapun ikut serta. Karena merasa ganjil, wanita itu bertanya kepada si Kekayaan dan si Kesuksesan. “Aku hanya mengundang Kasih-sayang yang masuk kedalam, tapi kenapa kamu ikut juga? Kedua pria yang ditanya itu menjawab bersamaan. “ Kalau Anda mengundang si Kekayaan atau si Kesuksesan, maka yang lainnya akan tinggal di luar. Namun karena Anda mengundang si Kasih-sayang, maka kemanapun Kasih-sayang pergi, kami akan ikut selalu bersamanya. Dimana ada Kasih-sayang, maka kekayaan dan kesuksesan juga akan ikut serta. Sebab, ketahuilah, sebenarnya kami berdua ini buta. Dan hanya si Kasih-sayang yang bisa melihat. Hanya dia yang bisa menunjukkan kita pada jalan kebaikan, kepada jalan yang lurus,. Maka, kami butuh bimbingannya saat berjalan. Saat kami menjalani hidup ini.
Namun suatu ketika, datang badai menghempas pulau kesil itu dan air laut tiba-tiba naik dan akan menenggelamkan pulau itu. Semua penghuni pulau cepat-cepat berusaha menyelamatkan diri. CINTA sangat kebingungan sebab ia tidak dapat berenang dan tak memiliki perahu. Ia berdiri di tepi pantai mencoba mencari pertolongan. Sementara itu air semakin naik membasahi kaki CINTA.
Tak lama kemudian CINTA melihat KEKAYAAN sedang mengayuh perahu “KEKAYAAN!!KEKAYAAN!!Tolong aku!!” teriak CINTA. “ Aduh! Maaf, CINTA!” kata KEKAYAAN. “ Perahuku telah penuh dengan harta bendaku. Aku tak dapat membawamu serta, nanti perahu ini tenggelam. Lagi pula tak ada tempat lagi bagimu di perahuku ini.” Lalu KEKAYAAN cepat-cepat mangayuh perahunya pergi.
CINTA sedih sekali, namun kemudian dilihatnya KEGEMBIRAAN lewat dengan perahunya. “KEGEMBIRAAN! Tolong aku!”, teriak CINTA. Namun KEGEMBIRAAN terlalu gembira karena ia menemukan perahu sehingga ia tak mendengar teriakan CINTA.
Air semakin tinggi membasahi CINTA sampai kepinggang dan CINTA semakin panic. Tak lama kemudian lewatlah KECANTIKAN. “KECANTIKAN!Bawalah aku bersamamu!”, teriak CINTA. “Wah CINTA, kamu basah dan kotor. Aku tak bisa membawamu. Nanti kamu mengotori perahuku yang indah ini.” Sahut KECANTIKAN.
CINTA sedih sekali mendengarnya. Ia mulai menangis terisak- isak. Saat itu lewatlah KESEDIHAN. “ Oh, KESEDIHAN, bawalah aku bersamamu,” kata CINTA. “ Maaf, CINTA. Aku sedang sedih dan aku ingin sendirian saja…” kata KESEDIHAN sambil terus mengayuh perahunya.
CINTA putus asa. Ia merasakan air maki naik dan akan menenggelamkannya. Pada saat kritis itulah tiba-tiba terdengar suara, “CINTA! Mari cepat naik perahuku!” CINTA menoleh kearah suara itu dan melihat seorang tua dengan perahunya. Cepat-cepat CINTA naik ke perahu itu, tepat sebelum air menenggelamkannya. Di pulau terdekat, orang tua itu menurunkan CINTA dan segera pergi lagi.
Pada saat itu barulah CINTA sadar bahwa ia sama sekali tidak mengetahui siapa orang tua yang menyelamatkannya itu. CINTA segera menanyakannya kepada seorang penduduk tua di pulau itu, siapa sebenarnya orang tua itu.” Oh, orang tua tadi? Dia adalah WAKTU.” Kata orang itu. “ Tapi, mengapa ia menyelamatkanku? Aku tak mengenalnya. Bahkan teman-teman yang mengenalkupun enggan menolong aku” tanya CINTA heran. “Sebab,..” kata orang itu, “ Hanya WAKTUlah yang tahu berapa nilai sesungguhnya dari CINTA itu…”